Rabu, 28 April 2010
Konser 'Bass Heroes', 13 Bassist Jadi 1
Jakarta, 13 bassist papan atas Indonesia akan tampil bersama, satu panggung, dalam konser bertajuk 'Bass Heroes' yang digelar 28 Februari 2006
Konser yang dipromotori POS Entertainment itu akan berlangsung di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
POS Entertainment yang digawangi manajer band GIGI Dhani Pete ini sebelumnya sukses menggelar konser 'Trisum' (Dialog Tiga Gitar). 'Trisum' menampilkan tiga pendekar gitar papan atas, Tohpati, Budjana dan Balawan.
Kembali ke 'Bass Heroes', bassist yang akan tampil adalah Thomas Ramdan (GIGI), Rindra (Padi), Adam (Sheila on 7), Ronny (Cokelat), Bongky (BIP), Indro Hardjodikoro, Bintang Indrianto, Barry Likumahua, Iwan Xaverius, Arya Setiyadi, Bondan Prakosom Ari Firman, dan Nissa (Ommelette) sebagai satu-satunya perempuan.
Ketiga belas bassis berbeda aliran musik ini nantinya tidak hanya akan tampil sendiri-sendiri, tapi juga berkolaborasi.
Fade2black
sebagai suatu perjalanan panjang yang diwakili oleh :
• aRiE… (’SantoZ)
• tiTo…(TitZ)
• rEzza…(‘LezZ)
• dEtto … (lil’ D’)
• aNan … (loCCo)
• bOtak … (mOOrellO)
Kenapa Fade2BlacK...?
Pertanyaan tersebut yang selalu dipertanyakan dan sampai saat ini masih tetap dengan jawaban dan alasan yang sama…, “Karena kita SUKA dengan Nama tersebut” tanpa ada eMbel-embel ataupun meniru sesuatu yang telah eksis sebelumnya, Fade2Black adalah jalan untuk kami dapat mengekspresikan kreatifitas kami dalam jalur musik Hip hop.
Fade2Black adalah sebagian kecil dari komunitas musik di kota Bogor yang memiliki pandangan kedepan tentang perubahan dan menginginkan sesuatu yang bersifat baru untuk memacu kreatifitas generasi muda yang memiliki potensi, khususnya di lingkup pergaulan Black Music yang notabane-nya memilki banyak bakat dan minat yang belum sepenuhnya di gali di kota Bogor ini.
Fade2Black sedikit demi sedikit membangun kerajaan Hip hop di kota Bogor dengan sosialisasi berupa pesan moral melalui lirik lagu yang bertemakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan Bogor Hip hop itu sendiri dan juga suatu cara yang kami sebut dengan socialization down to earth , yang artinya merangkul semua komunitas-komunitas Hip hop yang berskala kecil yang banyak tersebar di seluruh kota Bogor untuk menjadikan suatu komunitas Hip hop yang lebih besar dan lebih kuat untuk bisa maju dan membuktikan eksistensi komunitas ini kepada masyarakat luas.
Komunitas Hip hop yang banyak tersebar disini antara lain dengan kembalinya “Demam” Break-Dancing yang merupakan bagian dari elemen Hip hop dan biasa kita sebut dengan attacking B-Boys culture.
Proses sosalisasi ini tidak hanya berhenti sampai disitu saja, karena Fade2Black mencoba mengepakkan sayap Hip hop -nya dengan berpartisipasi ke setiap event yang di gelar baik didalam maupun diluar kota dengan misi yang tak lain adalah untuk mengibarkan eksistensi komunitas Hip hop Bogor kepada masyarakat luas, dan bahwa Hip hop Bogor bisa di sejajarkan dan diperhitungkan dengan Komunitas Hip hop di kota-kota besar lainnya, khususnya Jakarta ,Bandung, Surabaya, Jogja, Solo Dan Semarang.
Pengalaman panggung ke panggung,event demi event yang mempunyai banyak sisi suka maupun duka kami lewati dengan dukungan dari keluarga Fade2Black itu sendiri (…all of the fam’s… on ” bLacktROOpz family”), merasakan nikmatnya.
“Job Thank Q”, fall in to “Payment by Nasi Bungkus”, sampai ke tingkat negosiasi “Real – Deal” telah dilalui Fade2Black yang sampai saat ini memiliki family (emcee) baru sejak pertengahan tahun 2002, mereka adalah :
aDyt … (RaT’z) & Coky … (pEniStO)
Fade2Black semakin solid dengan hadirnya “keluarga” baru ini, dan menambah semangat kami untuk terus memperjuangkan eksistensi komunitas Hip hop kota Bogor ke tingkat yang lebih diperhitungkan, namun tidak semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, Fade2Black harus rela kehilangan salah satu teMan sekaligus keluarga-nya yakni boTak MooRello dan lil’ deeto yang terpaksa harus vakum karena alasan kesibukan diluar fade2black. Tapi itu bukan menjadi suatu penghalang untuk tetap berkarya dan tetap berjuang pada komitmen awal terbentuknya Fade2Black.
tHe family’zz aRe … :
’SanToZ...,Mc April 17, 1982
TIt’Z…, MC November 10, 1981
L3zZ’…, MC May 04, 1983
PenisTo…, MC September 10, 1981
RAT’Z…, MC April 12, 1982
aN2…, BeAT Maker October 09, 1983
Fakhmi Kurniawan - detikhot
Jakarta Mantan penyanyi cilik, Bondan Prakoso mulai meninggalkan masa-masa mudanya. Ia pun kini lebih banyak memikirkan keluarga, karena sudah memiliki istri dan seorang anak.
"Sehari-hari gue kalau nggak kerja, ya ngumpul keluarga, mendidik anak, kalau ada budget pasti shopping." ujarnya saat ditemui dalam acara Charity Club Indonesia, di d'ocean Resto, Plaza Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2010).
Mantan bassis band Funky Kopral itu menikah dengan Margie Caroline pada tahun 2007. Keduanya telah dikaruniai seorang putri bernama Kara Annabelle yang kini berusia 1 tahun 4 bulan.
Walau baru berusia 26 tahun, Bondan merasa masa mudanya sudah berlalu. Bondan mengaku sudah puas menikmati kehidupan lajangnya dan lebih fokus pada anak istri.
"Yang penting gue tahu tujuan hidup gue, gue juga harus bertanggungjawab sama anak, jadi santai aja," ucapnya.
Bondan prakoso sang ayah yang baik
Bondan Prakoso : Anak Band Yang Sayang Anak
24 Feb 2010
Siapa yang tidak kenal dengan Bondan Prakoso. Mantan pelantun Si Lumba Lumba saat kecil ini kini sudah menjelma menjadi sosok orangtua. Yup! Bondan tak lagi remaja, kini ia telah menjadi seorang Papah bagi puti kecilnya Carra yang sudah berusia 1, 4 tahun. Beristrikan Margareth yang dinikahinya pada 17 Desember 2007 membuat kehidupan Bondan berubah drastis.
Ditemui dalam suatu acara di bilangan Tendean Square. Bondan begitu ia biasa disapa langsung menerima wawancara dan berfoto dengan gaya unik khas Rileks.com. Ingin tahu lebih dalam kehidupan mantan Basis Funky Kopral ini? Simak obrolan santai dan mengulik lebih dalam hanya di rileks.com.
Q : Hai Bondan apa kabar ?
A : Alhamdullilah kabar baik, bisa dilihat kan masih sehat dan bugar.
Q : Sibuk apa nih sekarang ?
A : Masih sibuk di band Bondan Prakoso & Fade 2 Black. Selain itu saya juga sibuk sebagai seorang Papa. Hehehehe
Q : Bondan, kalau berbicara tentang pengalaman masa kecil. Apa sih yang paling kamu ingat?
A : Aku paling ingat itu, punya 4 sahabat yah teman main kecil gitu. Tapi ternyata mereka bukan hanya sekedar teman disaat kecil. Hingga saat ini mereka berempat masih menjadi sahabat yang terbaik buat saya. Thx my friend…
Q : Bondan, sejak kecil hingga sekarang terus menekuni dunia entertaint. Apalagi sewaktu kecil Lumba-Lumba sangat hits dan terkenal di mana-mana?
A : Syukur Alhamdulillah saya masih tetap bisa ada di dunia yang saya sukai ini. Tapi terus terang keluarga saya semua biasa saja. Ngga pernah mengistimewakan ataupun menganggap saya artis. Justru yang seperti ini yang saya sukai. Low profile buat saya itu sangat penting.
Q : Bondan, gimana rasanya jadi seorang ayah ?
A : Rasanya senang, bahagia dan bangga. Sekarang Carra sudah 1 tahun lebih. Lagi lucu-lucunya…
Q : Selama menjadi seorang Ayah, apasih yang membuat kamu sangat bangga ?
A : Kebetulan aku ngga pakai jasa baby sitter dan pembantu. Jadi semua aku lakukan berdua sama istri. Karena itu pula anaku jadi ngga mau di pegang siapa-siapa. Dia hanya mau sama Papa dan Mama nya saja. Kalau dia melihat ada orang lain yang mau pegang atau gendong dia. Pasti di alngsung nangis dan panggil Papa. Disitulah rasa senang dan bangga aku timbul. Ternyata jadi seorang Papa itu sangat menyenangkan.
Q : Wahh…nggak nyangka kalau anak Band bisa memberikan kasih sayang . Kalau begitu kapan nih mau tambah anak lagi?
A : Iya dong, biar anak band aku sosok Papa yang saying keluarga dan bertanggung jawab lho…Wah kalau nambah anak untuk sementara belum. Masih mau membesarkan Carra dulu.
Q : Carra kan masih kecil, kalau istri lagi repot atau memasak. Ikutan momong dong?
A : Oh iya pasti, aku kebagian jagain Carra. Selama aku momong Carra, aku buatin dia susu , suapin makan, kasih cemilan. Pokoknya apapun akan kulakukan buat anakku.
Lagu The Beatles untuk Alien
VIVAnews - Teori pakar astrofisika, Stephen Hawking, mengenai kemungkinan adanya kehidupan mahluk luar angkasa (alien) di alam semesta mengingatkan kembali "perbuatan iseng" yang pernah dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA.
Dua tahun lalu, NASA mengirim sinyal ke luar angkasa berupa sebuah tembang dari grup pop legendaris The Beatles.
Tembang itu berjudul, "Across the Universe" (Melintasi Alam Semesta). Sama seperti Hawking, para ilmuwan NASA percaya bahwa ada kehidupan lain di luar Bumi, bahkan di luar galaksi yang dihuni Matahari dan keluarganya.
Mengapa yang dipilih tembang "Across the Universe"? Menurut laman CNBC, lagu ini, merujuk pada syairnya, merupakan ungkapan pesan damai dari NASA kepada mahluk lain di luar sana. Selain itu juga merayakan 40 tahun penggarapan hit karya duo John Lennon dan Paul McCartney itu - yang merupakan punggawa The Beatles.
Kebetulan, pimpinan dan para teknisi NASA juga gandrung dengan The Beatles. "Menyenangkan sekali, apalagi mengingat 'Across the Universe' adalah lagu Beatles favorit saya," kata Dr. Barry Geldzahler, seorang eksekutif program misi khusus NASA.
Tembang itu dikirim NASA pada 4 Februari 2008 dari stasiun transmisi Deep Space Network di Madrid, Spanyol. Sinyal itu disampaikan ke Bintang Utara (North Star), di jagat Polaris, yang berjarak sekitar 4.000 triliun km dari Bumi. Itulah sebabnya, menurut perhitungan NASA, sinyal itu dengan kecepatan 186.000 mil per detik tampaknya baru sampai ke tujuan pada tahun 2439.
Sebagai personil The Beatles, McCartney saat itu mendukung langkah NASA mengirim lagu gubahannya itu ke jagat tetangga. "Mengagumkan! Sangat luar biasa, NASA!" kata McCartney dalam sebuah pesan yang dimuat di laman NASA. "Titip salam untuk para alien," kata McCartney.
Sedangkan janda Lennon, Yoko Ono, menyebut transmisi lagu tersebut sebagai peristiwa penting. "Ini merupakan permulaan zaman baru di mana kita bisa berkomunikasi dengan miliaran planet di jagat raya," kata Ono.
Selain digunakan sebagai pesan damai, lagu itu bisa jadi juga menyampaikan permohonan kepada alien agar tidak mengganggu Bumi. Ini sesuai dengan petikan syair dalam Across the Universe: "Nothing's Gonna Change My World (Takkan ada yang Mengubah Duniaku).
Kamis, 15 April 2010
bondan
Bondan Berencana Bekerja di Luar Dunia Musik
Pemain instrumen bas ini sekarang bekerja sebagai produser dan arranger jingle di televisi, namun ia merasa jaminan masa depannya di dunia musik belumlah menjanjikan. Saat ditanya rencana ke depannya ia hanya menjawab, "Ke depan gue harus punya pekerjaan di luar musik karena nggak punya tunjangan pensiun. Pemerintah nggak pernah liat kita."
Walau telah mantap menikah muda, ia belum berencana untuk menambah momongan. Ia merasa kasihan pada sang istri yang telah 9 bulan mengandung beban fisik dan mental. Saat ini ia dan sang istri berkonsentrasi untuk merawat serta mendidik putri pertamanya, Kara Annabelle.
Ayah satu anak yang bertampang babyface ini berprinsip untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah. Mantan penyanyi cilik ini percaya bahwa tidak ada hal lain yang sebaik itu dalam membina keluarga.
Tentang targetnya saat ini, ia berencana mengajar anaknya untuk berbicara. Pengalaman pertama mendidik anak perempuan dijalaninya dengan santai. Kesulitan dalam mendidik anak untuk sementara belum dirasakannya, "Kalau udah 3 tahun baru mikir," candanya.